Menyelami Burung Kacer: Si Hitam yang Menawan




Burung kacer (Copsychus saularis) atau yang juga dikenal sebagai murai kampong, adalah salah satu burung kicau paling populer di Indonesia. Keindahan kicauannya, serta sifatnya yang cerdas dan penuh semangat, menjadikannya primadona di kalangan penggemar burung. Selain itu, penampilannya yang didominasi warna hitam mengkilap, dengan corak putih di bagian sayap dan perut, memberikan kesan elegan dan gagah.

Wilayah Penyebaran

Kacer adalah burung yang memiliki persebaran geografis luas, mencakup sebagian besar wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Anda bisa menemukan burung ini di berbagai negara, mulai dari India, Nepal, Pakistan, hingga ke selatan seperti Sri Lanka, Bangladesh, dan Tiongkok Selatan.

Di Asia Tenggara, kacer tersebar di Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan tentu saja, Indonesia. Di Indonesia sendiri, kacer dapat ditemukan di hampir seluruh pulau besar, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga sebagian Nusa Tenggara. Mereka biasanya hidup di daerah dataran rendah, hutan terbuka, semak belukar, kebun, hingga pekarangan rumah. Kemampuannya beradaptasi di lingkungan perkotaan juga membuat kacer sering terlihat di taman-taman kota.

Makanan

Sebagai burung insektivora, makanan utama kacer di alam liar adalah serangga. Menu harian mereka sangat beragam, mulai dari:

  • Jangkrik: Sumber protein dan energi yang sangat baik.
  • Belalang: Serangga yang mudah ditemukan dan disukai kacer.
  • Ulat: Seperti ulat hongkong atau ulat kandang, menjadi camilan favorit.
  • Laba-laba: Kacer juga ahli dalam mencari laba-laba.
  • Ngengat dan serangga kecil lainnya: Mereka juga memakan berbagai jenis serangga terbang.

Selain serangga, kacer juga kadang memakan cacing dan siput kecil yang ditemukan di tanah. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mereka juga mengonsumsi buah-buahan dan nektar bunga, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.

Bagi kacer peliharaan, makanan utamanya biasanya berupa voer yang diformulasikan khusus untuk burung kicau, dan ditambahkan dengan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, atau kroto untuk menjaga stamina dan kualitas suaranya.

Karakter dan Sifat

Karakter kacer yang paling menonjol adalah sifatnya yang sangat teritorial dan agresif. Sifat ini membuatnya menjadi pejuang sejati saat bertemu kacer lain, baik di alam liar maupun di arena lomba. Kacer yang sedang "on" atau dalam kondisi prima, akan mengembangkan bulu-bulu di sekitar lehernya dan mendongakkan kepalanya, gerakan ini sering disebut sebagai "ngobra" atau "mbagong".

Beberapa karakter unik kacer lainnya:

  • Kecerdasan: Kacer termasuk burung yang cerdas. Ia mampu meniru suara burung lain, bahkan suara lingkungan di sekitarnya.
  • Lincah dan Aktif: Kacer sangat suka bergerak, melompat dari satu tenggeran ke tenggeran lain, atau terbang dalam sangkar.
  • Senang Berjemur: Kacer sangat menyukai sinar matahari. Berjemur adalah salah satu aktivitas penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya.
  • Mudah Giras: Meski bisa jinak, kacer yang tidak terbiasa dengan manusia atau lingkungannya bisa menjadi sangat giras atau takut. Dibutuhkan kesabaran untuk menjinakkannya.

Perpaduan antara suara merdunya dan karakter yang penuh semangat membuat kacer tidak hanya menjadi burung peliharaan, tetapi juga bintang di berbagai ajang kompetisi burung.

Post a Comment

Previous Post Next Post